Profil Adzkia Sumbar


Yayasan Adzkia Sumatera Barat merupakan lembaga pendidikan islam yang berkantor pusat di Jalan Taratak Paneh No. 7, Kuranji-Padang. Adzkia berdiri pada tahun 1988. Berdirinya Adzkia berawal dari bimbingan belajar Adzkia tahun 1987 yang berpusat di Lolong Padang dan didirikan oleh Prof. Dr. Irwan Prayitno, Dr. Syukri Arief, M. Eng, Mahyeldi Ansharullah, SP dan kawan-kawan.

      Pada tahun 1993 Adzkia mendirikan sebuah Taman Kanak-kanak di daerah Purus. Kemudian lahirlah SD Adzkia yang pertama tahun 1996 terletak di Jalan Taratak Paneh, Kuranji-Padang. Setelah lulusan pertama SD Adzkia tahun 2001, maka pada tahun 2002 didirikanlah SMP IT Adzkia yang juga beralamat di Taratak Paneh. Disamping itu, sejak tahun 1994 Yayasan Adzkia Sumatera Barat juga telah mengelola Perguruan Tinggi yaitu Akademi Pendidikan Islam Adzkia (AKIA) dengan dua program studi yaitu D.II PGTK dan D.II PGSD. Pada tahun 2003 Akademi Pendidikan Islam Adzkia berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiayah Adzkia (STIT Adzkia). Pada tahun 2009 Yayasan Adzkia Sumatera Barat mengelola Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan dua program studi yaitu; Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PG PAUD), dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Perkembangan Lembaga Pendidikan Yayasan Adzkia untuk saat sekarang ini terus berkembang dan meningkat.

 

VISI Adzkia

Lembaga Pendidikan Islam Terpadu dan Sosial Rujukan di Indonesia tahun 2025

 
MISI Adzkia
  1. Menjadikan Adzkia sebagai pusat aktifitas Islam yang strategis, sebagai sarana efektif untuk penyebaran fikrah dan nilai-nilai Islam.
  2. Menjadikan Adzkia sebagai wadah penghimpun SDM dalam rangka berkhidmat untuk kejayaan ummat bangsa dan negara.
  3. Bersama ummat menjalankan, memperjuangkan dan menegakkan nilai-nilai ajaran Islam.
 

      Jumlah guru dan pegawai Yayasan Adzkia Sumatera Barat sudah mencapai ± 400 orang. SDM yang ada di Yayasan Adzkia Sumatera Barat selalu memberikan kontribusi yang baik untuk  semua stake holder yang ada, baik internal, maupun eksternal. Selama ini kegiatan-kegiatan untuk pembinaan sudah banyak dilakukan seperti Dauroh, tasyqif, serta pembinaan-pembinaan lainnya. Begitu juga bentuk pelayanan berupa sarana Penyaluran Minat Bakat Guru, pemberian Tunpres dan reward-reward lainnya.

      Kurikulum yang digunakan di Adzkia sebagian besar memakai KTSP yang dipadukan dengan kurikulum khusus Adzkia dan dilengkapi dengan materi life skill dengan berlandaskan kurikulum berbasis kompetensi yang dapat merangsang enam kecerdasan (Multiple Intel Egences) dan semua pelaksanaan kurikulum tersebut diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam. Lulusan Adzkia telah dibina dan dididik menjadi seseorang yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia yang kreatif, terampil dan inovatif dan mampu berprestasi dibidang akademik maupun non akademik. Serta memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk bersaing dengan sekolah lain dan dunia kerja

 

"Berprestasi Dalam Ridho ALLAH"

Dari Madinah, Sulthan Sampaikan Kesan Berbekas di Wisuda Virtual Adzkia

Taratak Paneh

Penghujung tahun ajaran 2019/2020 menyisakan sejumlah cerita dalam perjalanannya. Masa ujung tahun ajaran yang sedianya disibukan dengan persiapan ujian, memantapkan pembelajaran, dan pelaksanaan ujian itu sendiri, tiba-tiba harus berubah total kondisi dan suasananya. Corona telah memaksa kita semua untuk belajar cepat menjalani pola baru, khususnya di dunia pendidikan.

Pembelajaran online, ujian online, pembayaran uang sekolah online, konsultasi online, bahkan Prosesi Wisuda dan perpisahan online, mau tak mau harus menjadi pilihan di tengah Pandemi Covid-19 yang belum juga usai ini. Sabtu, 20 Juni 2020, adalah pengalaman pertama Yayasan Adzkia Sumatera Barat menggelar prosesi wisuda, khataman Qur’an, dan perpisahan peserta didiknya melalui virtual. Rasanya bercampur aduk ketika mengikutinya.Berada dalam Acara yang sama, diwaktu yang sama, namun tempat yang berbeda. Ingin rasanya memeluk mereka yang sudah lama tak jumpa. Kerinduan guru pada siswanya, juga sebaliknya.Semuanya hanya bisa ditumpahkan lewat layar kaca saja.

Acara yang dihadiri secara virtual oleh Prof. Irwan Prayitno, Gubernur Sumatera Barat ini berlangsung khidmat. Menghadirkan beberapa siswa, orang tua, dan guru serta kepala sekolah di studio utama sebagai pengisi acara, tidak mengurangi makna dari acara ini.  Keharuan-keharuan menyeruak dari tiap sesi acara yang disiarkan langsung Padang TV ini.

Penampilan Tasmi’ Al Qur’an oleh siswa yang syahdu, sambutan siswa dan orangtua yang menyiratkan kerinduan dan ucapan terima kasih pada guru dan sekolah, dan sambutan dari guru yang disampaikan dengan emosi yang mendalam, membuat sebagian besar hadirin sempat menitikkan air mata. Suasana yang betul-betul mengharukan.

Selain berbagai rangkaian acara di atas, ada yang istimewa dalam acara ini, kehadiran virtual ananda Sulthan Annasiro Bahrun, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan sambutan atas nama alumni, di sela-sela kesibukan kuliahnya di Universitas Islam Madinah semester 5. Alumni SD dan SMP Adzkia ini menyampaikan sambutan yang begitu menyejukkan.

Pada awal sambutannya, Sulthan mengucapkan terima kasih pada Adzkia dan segenap tenaga pengajar yang telah mendidiknya dahulu. Pendidikan dan kasih sayang yang diterimanya, senantiasa menjadi bekal buat dirinya sampai hari ini, di manapun ia berada. Alumni SD Adzkia tahun 2009 ini juga mengatakan kepada adik-adik angkatannya, bahwa mereka sangat beruntung, dapat berkesempatan memperoleh pendidikan terbaik di Adzkia, suatu kesempatan yang tidak dapat dinikmati oleh banyak orang.

 

Senantiasa menghormati dan mengenang kebaikan guru, adalah pesan yang juga disampaikan Sulthan pada kesempatan itu. Saat Sulthan bersekolah dulu, ia bisa menamatkan hafalan Qur’an sebanyak 2 juz di Sekolah Dasar, melebihi dari target sekolah sebanyak 1 juz. Sulthan mengkhatamkan 30 Juz hafalannya ketika ia dibangku SMA. Dalam usianya yang masih belia, Sulthan pernah menjuarai Musabaqoh Al Qur’an dan Hadist Tingkat Asia Pacifik.

Sulthan bersama Adzkia mulai dari TK-SD dan SMP. Lebih lurang 10 tahun bersama Adzkia.

Presenter Surau TV itu bahkan pernah mendapat undangan haji dari Kerajaan Arab Saudi. Lantunan ayat sucinya dapat kita dengarkan ketika Sulthan menjadi imam shalat di beberapa Mesjid yang ditayangkan secara live di YouTube. Salah satu sosok Alumni yang membanggakan dan membahagiakan. 

Hilang lelah dan letih ustadz dan ustadzah demi melihat peserta didiknya tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara kognitif, namun juga secara sosial dan spiritual.

Terimakasih Sulthan, semoga apa yang Ananda sampaikan, dapat menjadi pelajaran dan inspirasi bagi adik-adik angkatan antum.  Terimakasih atas do’a dan harapan antum, agar sekolah ini dapat terus menelurkan alumni-alumni terbaik.

Acara SMPIT Adzkia Ekspo Ke-5 Tahun, Menggali Potensi Siswa Menjadikan Muslim Sejati

Taratak Paneh
Kegiatan Ekspo SMPIT Adzkia ke-5 merupakan salah satu rangkaian Milad Yayasan Adzkia Sumatera Barat ke-32 tahun, Sabtu (15/2) di Padang.

Kepala Sekolah SMPIT Adzkia Padang Romizon dalam laporannya mengatakan, Kegiatan Ekspo merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksankan oleh SMPIT Adzkia Padang.

Pada kegiatan tahun ini merupakan tahun yang ke-5. SMPIT Adzkia Ekspo mengadakan beberapa kegiatan, ada yang bersifat lomba, pameran, bazar dan kegiatan sosial.

Adapun Lomba yang diadakan seperti lomba Tahfiz Juz 30, Lomba Sains (MTK-IPA), bazar, pameran lukisan dan sablon.

Disamping itu, pada acara SMPIT Adzkia Ekspo ini juga melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan gratis serta donor darah.

Adapun tema yang diangkatkan adalah menggali “Potensi Menjadi Muslim Sejati”, ucap Romizon.

Sementara itu, Ketua Yayasan Adzkia Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Afrianis menyampaikan, Setiap peserta didik punya Potensi yang harus dikembangkan sesuai dengan Fitrahnya, di SMPIT Adzkia yang menjadi prioritas utama adalah bagaimanan anak didik memiliki Akhlakul Karimah sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan oleh sekolah,

Semoga dengan adanya kegiatan Ekspo ini akan memberikan motivasi kepada siswa agar mereka berpacu dalam menggali Potensi untuk menjadi penerus bangsa yang sukses duni adan akhirat, harapnya.

Acara Ekspo SMPIT Adzkia ke-5 dibuka oleh kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, diwakili Kabid Dikdas Syafrizal Saer, S.Pd,MM.

Dalam sambutannya memberikan Apresiasi kepada SMPIT Adzkia Padang yang telah mengangkatkan Acara tingkat Nasional.

Semoga kegiatan ini semakin memacu peserta didik untuk berprestasi mewujudkan mimipi-mimpi mereka dimasa mendatang.

Kegitan Ekspo SMPIT adzkia diikuti oleh berbagai sekolah baik yang ada di Kota Padang maupun dari luar kota Padang seperti dari Kota Bukittinggi, Lubuk Basung dan Pesisir Selatan.

Kegiatan ini dilaksanakan sehari penuh dari pagi sampai sore dan ditutup dengan pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah.

Kegiatan berjalan lancar dan peserta sangat senang selama mengikuti kegiatan lomba karena sambil Berlomba juga bisa berwisata di lingkungan Adzkia yang memiliki luas lebih kurang 2,5 Ha dengan berbagai macam fasilitas seperti kolam ikan, Kolam renang, lapangan olahraga, Kantin-kantin dan fasilitas lainnya.

 

Terampil dan Hafiz Quran, Sekolah saja di SMK Adzkia

Taratak Paneh-Terampil dan berakhkak mulia adalah impian setiap orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya ke SMK. Jaminan kerja karena kompetensi diri mencerminkan sebuah SMK yang baik. SMK Adzkia Padang tak hanya mencetak lulusan terbaik dengan kompetensi di bidang keahlian masing-masing, sekolah ini juga membentuk anak-anak berahklak mulia dengan berbasis Al-Quran.

SMK Adzkia menjadi pilihan terbaik bagi lulusan SMP untuk melanjutkan pendidikan. Hal itu diungkapkan Koordinator Penerimaan Peserta Didik Baru Yayasan Adzkia, Ronika Putra, Senin (10/2) di Komplek Pendidikan Adzkia Jalan Taratak Paneh, Kuranji Padang.

Saat ini, SMK Adzkia yang berada di bawah naungan Yayasan Adzkia Sumatera Barat membuka pendaftaran peserta didik baru. SMK Adzkia menurut Ronika menerima lulusan SMP atau sederajat untuk ditempa menjadi tenaga ahli muda yang siap kerja. "Ada tiga jurusan di sini, yaitu Teknik Komputer Jaringan, Teknik Otomotif, dan Teknik Sepeda Motor. Semua keahlian ini sangat dibutuhkan oleh lapangan kerja kekinian," ujar Ronika.

Berada dalam komplek pendidikan terpadu, SMK Adzkia tentu saja menjamin kenyaman dalam proses belajar-mengajar. Tak cuma itu, sekolah ini juga dilengkapi fasilitas yang memadai dan tenaga pendidik profesional. Selain kompetensi di bidang keahlian masing-masing, siswa SMK Adzkia juga dibekali oleh keahlian khusus. Menurut Ronika, SMK Adzkia punya program ekstrakurikuler yang menambah kepasitas keahlian siswa, yaitu kelas Yamaha untuk peningkatan kemampuan di bidang otomotif, service komputer, merakit DAB, dan kelas tahfiz Quran.

Kelas tahfiz Quran merupakan sesuatu yang menjadi daya tarik SMK Adzkia. Jadi, siswa menurut Ronika tak hanya dibekali oleh keahlian, namun juga menjadi hafiz Quran. "Ciri pendidikan di sekolah kita memang menekankan pendidikan ahklak. Jadi, siswa tak hanya memiliki keahlian dan kemampuan akademis, namun juga memiliki ahklak yang baik," terang Ronika.

SMK Adzkia adalah jawaban bagi anak-anak yang ingin meraih kemandirian di usia muda. Jadi, tunggu apa lagi, segera mendaftarkan diri ke SMK Adzkia. Pendaftaran menurut Ronika bisa dilakukan secara online melalui www.ppdb.adzkiasumbar.or.id. Pendfataran terbatas. Setiap kelas diisi 20 siswa. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi nomor kontak 081363425854

Negeri Jiran Malaysia Kunjungi Adzkia

Padang-Lembaga Pendidikan Negeri Jiran, Ikram Musleh Malaysia mengunjungi Yayasan Adzkia Sumbar. Kehadiran rombongan dipimpin Abd Rahaim MD Isa ini dalam rangka studi banding ke yayasan yang menaungi pendidikan mulai tingkat PAUD sampai STKIP itu. Rombongan ini disambut Ketua Yayasan Adzkia Sumbar, Muhardanus Datuk Sampono Kayo. Terlihat, Muhardanus menggalungkan karangan bunga kepada pimpinan rombongan Abd Rahaim MD Isa, hal ini simbol menyambut baik kedatangan rombongan lawatan.

Dalam kunjungan ini, rombongan disambut bunyi talempong, rombongan berjalan menuju depan Masjid Ar Rahman Adzkia. Selanjutnya, melewati Gedung Penjaminan Mutu Adzkia, Adzkia Bird Park (di kawasan ini, rombongan berhenti sejenak untuk mengambil gambar). Selepas itu, barulah bertolak ke menuju SMPIT Adzkia. Setelah disambut dengan penampilan kesenian randai di SMPIT Adzkia, tim ini juga memberikan beberapa pantun ucapan selamat datang. Setelah seremonial penyambutan, rombongan memasuki ruangan utama penerimaan rombongan studi banding, di Ruang Pertemuan Gedung Kaca Lantai 4. Sesaat sebelum diskusi dimulai, rombongan dipersilakan menikmati hidangan sarapan khas Minang, nasi katan jo (dengan) kolak ubi kayu.

Diskusi melibatkan tuan rumah, Yayasan Adzkia Sumbar dengan tamu studi banding rombongan Ikram Musleh Malaysia yang dipimpin oleh Humas Adzkia, Ronika Putra MPd. Mengawali acara, disampaikan presentasi dari Ketua Yayasan Adzkia yang memaparkan latar belakang berdirinya Adzkia, pengelola, serta program-program Adzkia. Kemudian, dilanjutkan Presentasi dari Ikram Musleh Malaysia. Kepala Sekolah SMPIT Adzkia Romizon SPdI mempresentasikan kegiatan kokurikuler yang diselenggarakan bersifat olahraga, seperti bola basket, sepakbola, memanah.

Ketua rombongan mengaku mengagumi filosofi-filosofi Minang yang menjiwai setiap kegiatan di Adzkia. Filosofi ini diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam yang menjadi ruh dari setiap aktivitas di Adzkia. Mereka juga banyak tertarik untuk mengetahui, bagaimana trik Adzkia dalam membangun budaya mutu dan bisa menjadi sekolah berprestasi. Setelah bertukar cenderamata, rombongan menuju ke lokasi SMPIT Adzkia untuk melihat langsung proses kegiatan kokurikuler yang tetap mengedepankan karakter Minang dan Islam secara berkesinambungan. Di akhir sesi pimpinan rombongan Ikram Musleh Amlaysia menuliskan testimoninya untuk Adzkia yaitu, ” Adzkia luar biasa, terus maju, cemerlang, gemilang dan terbilang,” ucap Abd Rahaim MD Isa

Habibie, Sebuah Legenda

Siapa yang tak mengenal Habibie, tokoh fenomenal Indonesia ini , sampai sekarang belum ada yang menandingi kepiawaiannya.  Habibie tak sekedar cerdas dalam bidang Teknologi Kedirgantaraan, Ia juga seorang Cendekiawan Muslim yang handal, dan Ekonom yang mumpuni.  Sayangnya, pemikirannya dibidang ekonomi, belum terpublikasi secara luas.

Habibie adalah tokoh yang sangat kita banggakan.  Pemikiran-pemikiran Habibie kembali dikenang orang, terlebih setelah kepergian beliau untuk selamanya pada 11 September 2019.  Presiden Republik Indonesia ke tiga ini, mempunyai masa jabatan terpendek sebagai presiden, dibandingkan dengan presiden-presiden lain di Indonesia.  Habibie memang tak pernah menginginkan jabatan itu.  Ia diminta menggantikan Soeharto, ketika Soeharto mundur karena desakan Gerakan Reformasi, pada 21 Mei 1998.

Habibie telah mengangkat nama Gorontalo, sebagai daerah tempat asal keluarganya,.  Masyarakat Gorontalo menjadikannya sebagai tokoh Inspiratif.  Mereka bahkan menginginkan anak-anaknya cerdas seperti Habibie.  Bonggulo adalah sebutan yang melekat pada Habibie yang berarti dahi atau jidat yang lebar. Simbol kecerdasan. Habibie juga dikenal dengan sebutan Minggulo, artinya bola matanya besar, lincah dan memiliki sorot mata yang tajam.

Salah satu menu khas Gorontalo kesukaan Habibie adalah Sagela, sambal dari ikan kering.  Ia bahkan pernah membawanya ke Jerman.  Kecintaannya pada Gorontalo, memberi contoh kepada kita, bahwa sejauh apapun kita melanglang buana, tapi kampung halaman tak pernah terlupakan. Konon, Rudy (nama kecil Habibie) pernah menjalani prosesi khitanannya di kediaman kakeknya di Gorontalo.

Bacharuddin Jusuf Habibie, nama lengkap Habibie, adalah nama pemberian Ayahnya Alwi Habibie.  Pada Zaman Belanda, Alwi Habibie merantau untuk menempuh Pendidikan di Institut Pertanian Bogor.  Setelah lulus dari IPB, Alwi ditugaskan di Pare-Pare dan menikah dengan Tuti Marini Puspowardjojo.  Keturunan ningrat asal Yogyakarta.  Di Kota inilah Habibie dilahirkan. Kelak, Habibie dan juga Putra-putranya, Ilham dan Thareq , menikah dengan menggunakan adat Gorontalo.

 Sedari kecil, Habibie adalah sosok yang kritis, banyak bertanya, banyak orang menyebutnya cerewet, serba ingin tahu. Termasuk sewaktu kecil ia bertanya mengapa balon yang ditiupnya tidak bisa bulat, seperti layaknya balon yang biasa ditiupnya, padahal itu bukan balon, tapi kondom yang ditemukan ia dan kawan-kawannya disekitar pelabuhan.  Ia baru faham hal itu, saat telah berkuliah di Jerman.  Dan baru faham juga mengapa ibunya menyuruhnya berkumur-kumur dengan air yang agak panas dalam jumlah yang banyak sekali.  

Masa kecil Habibie dilalui Bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare.  Ia suka menunggang Kuda dan berenang.  Habibie berpesan kepada anak-anak Indonesia untuk tidak terlalu sering bermain internet. Imbangi dengan permainan di luar rumah, katanya.  Ia juga mengingatkan akan pentingnya asupan makanan bergizi, karena makanan bergizi inilah yang menurut Habibie mendukung kecerdasan berfikirnya.

Panggilan Habibie kecil adalah Rudy.  Rudy  sudah pandai membaca Al Qur’an pada usia 3 tahun.  Hal ini karena ayahnya kerap membacakan Al Qur’an untuknya.  Meski telah pandai mengaji, ayahnya tetap mendatangkan guru ngaji ke rumah mereka.  Ia memanggil guru ngajinya dengan sebutan Kapten Arab. Karena senang melihat kepandaian Rudy, guru ngajinya ini sangat sayang, dan memanggilnya Habibie.  Awalnya Habibie tidak begitu faham makna kata itu, sampai suatu ketika di sebuah Bandara di Turky, ada yang memanggil-manggil Habibie, baru ia tahu bahwa Habibie itu bermakna “kekasihku”.

Beberapa kebiasaan baik Habibie lainnya yang patut dicontoh adalah bangun super pagi, menghabiskan 7,5 jam dalam sehari untuk membaca dan menulis.  Untuk kegemaran membaca ini, Habibie memiliki perpustakaan pribadi di daerah Patra, dengan judul buku tak kurang dari 5000. Habibie juga tidak pernah meninggalkan ibadah.  Satu lagi kebiasaan Habibie yang menyebabkannya jadi orang hebat adalah, ia tak pernah tidur lebih dari empat jam sehari. Sisa hidupnya digunakan untuk hal-hal yang produktif.   “Dari lahir, saya Cuma butuh tidur 4 jam, dua puluh jam sisanya, saya menyerap lingkungan dan bertanya-tanya”, katanya.  Sumber lain mengatakan 20 jam sisanya untuk belajar, beribadah, dan berolah raga.  Luar biasa.

Kecerdasan Habibie, memang diatas rata-rata.  IQ nya melebihi IQ Einstein yang hanya 160, sedangkan Habibie, menurut sebuah sumber adalah 200.  Menurutnya, tidak hanya IQ yang menentukan kesuksesan belajarnya, namun ada beberapa hal yang menjadi sikap belajarnya.  Pertama, ia selalu berusaha konsentrasi ketika belajar. Kedua, tak sungkan banyak bertanya untuk sesuatu yang membutuhkan penjelasan.  Ketiga, banyak membaca. Keempat, minum banyak air dan makan seperlunya.  Kelima, rajin mengaji dan beribadah.

Pada usia 13 tahun, Habibie ditinggal wafat oleh ayahnya.  Ayahnya wafat, saat menjadi imam sholat Isya.  Sejak saat itu, ibunya bersumpah akan menjadikan anak-anaknya sebagai orang yang berguna bagi negara, bangsa, dan agama.  Habibie yang sosok pembelajar itupun merantau ke Jawa untuk belajar Teknik Mesin di Universitas Indonesia Bandung pada tahun 1954.  Kelak Universitas ini bernama Institut Tekhnologi Bandung.

Kecerdasan Habibie sebenarnya dapat membuat Ia dengan mudah menerima beasiswa, namun ibunya tidak setuju.  Habibie menyelesaikan S1, S2, dan S3 nya secara mandiri.  Gelar Doktor dibidang Tekhnik, diraihnya dari Universitas Aachen, Jerman, pada usia 28 tahun, dengan predikat summa cumlaude.  Habibie banyak meraih prestasi di bidang kedirgantaraan.  Di luar negeri, Habibie mendapatkan  Penghargaan Edward Warner Award dan Award von Karman karena keberhasilannya menemukan factor Habibie.  Penghargaan tersebut setingkat penghargaan Nobel.  Di Indonesia, Habibie mendapatkan penghargaan tertinggi yaitu Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana dari ITB.

Penemuan Habibie sangat gemilang.  Ia menemukan teori Keretakan Pesawat karena factor kelelahan rangka pesawat.  Oleh karena penemuan penting ini Habibie dijuluki Mr. Crack oleh dunia Aviasi Internasional.  Kegemilangan ini, diabadikan dalam sebuah Buku Berjudul Mr. Crack dari Pare-pare.  Beliau dikenal sebagai Bapak Tekhnologi Indonesia.  Habibie diminta oleh Presiden Soeharto untuk pulang ke Indonesia.  Pria Kelahiran Pare-pare 25 Juni 1936 ini diangkat sebagai Menteri Riset dan Tekhnologi pertama di Indonesia.  Puncaknya, Habibie diangkat sebagai Presiden RI ke 3, menggantikan Soeharto yang dipaksa turun oleh Gerakan Reformasi.

Habibie tidak hanya menginspirasi kita dalam hal ilmu pengetahuan dan tekhnologi.  Ada sisi menarik dari kehidupan Habibie, yaitu romantisme dan kesetiaannya pada Ainun.  Istri yang sangat dicintainya.  Romantisme kisah Cinta mereka diabadikan dalam sebuah Film Romantis “Habibie dan Ainun”.  Meskipun Ibu Ainun telah wafat Sembilan tahun yang lalu, namun Habibie telah menyediakan liang lahat untuk dirinya disamping Ainun.  Pada tanggal 11 September 2019, Habibie memenuhi janjinya menemani Ainun di peristirahatan terakhirnya di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. 

Selamat jalan Habibie, semoga pelajaran berharga dari perjalanan hidupmu dapat menjadi inspirasi bagi anak bangsa, sehingga kelak lahir Habibie-Habibie baru di Indonesia yang juga dapat  mengharumkan nama Indonesia.

 

-Dian Martiani, praktisi Pendidikan-

Dari berbagai Sumber.

Tanamkan Pendidikan Religius Sejak Dini

Barlius Apresiasi Manasik Haji Gabungan Adzkia

 

Taratak Paneh, Padek. Rentannya kalangan pelajar terbawa arus negatif dalam pergaulan, melahirkan kepri- hatinan banyak pihak, tak terkecuali Kepala Dinas  Pendidikan Padang, Barlius.

 

Penanaman nilai keagamaan sejak dini diyakininya bisa menjadi jalan keluar dari persoalan ini. Barlius seusai melepas manasik haji gabungan sekolah-sekolah di bawah naungan Adzkia Sumbar di Kompleks Adzkia Sumatera Barat Taratak- paneh Kuranji, Padang, Sabtu (31/8) menyebutkan bahwa penanaman nilai religius ini sudah menjadi keharusan sekarang di semua jenjang pendidikan.

“Sadar atau  tidak, sekarang ini pelajar kita rentan terpengaruh perilaku negatif. Mulai merokok, narkoba, ,pergaulan bebas dan  lainnya. Ke semua itu bila tak segera  dimini- malisir, bisa berdampak buruk terhadap jalan kehidupan mereka ke depan, ucap Barlius.Termasuk, perilaku-perilaku yang bisa menggoyahkan akidah keagamaan pelajar. Misalnya saja,ada anggapan bahwa sebaiknya tak perlu berkurban. Namun, lebih baik menggunakannya untuk pemberian beasiswa.

“Bahkan, juga berkembang argumentasi, untuk apa  repot-repot membayar sekaligus menunggu antrean haji mencapai belasan hingga puluhan tahun. Kan, bisa saja dibikin miniatur Kakbah di negara masing- masing. Ini semua kan bisa mengancam akidah pelajar dan mesti pula dapat perhatianbersama,”ucapBarlius.

Barlius juga mengapresiasi kegiatan  manasik haji yang dilakukan Yayasan Adzkia Sumbar. Dia melihat, jarang sekolah di setiap jenjang pen- didikan yang melaksanakan manasik haji gabungan seperti ini. Kalau pun ada, itupuncuma sampai jenjangTK.

Sementara itu, Ketua Yayasan Adzkia Sumbar Muhardanus menyebutkan bahwa kegiatan manasik haji gabungan rutin  dilaksanakan setiap  tahunnya,  tepatnya sekitar bulan ibadah haji berlangsung.

“Kita ingin  menanamkan ke dalam diri siswa kita guna termotivasi melaksanakan ibadah haji nantinya. Manasik haji ini, tambah Muhardanus,diikutiTK, sekolah Dasar, SMP di lingkungan Yayasan Adzkia Sumbar. Jumlah pesertanya tahun ini  berjumlah 642 orang. (rdo

Galeri Kegiatan

MILAD ADZKIA 31

30 Maret 2019

Haflatul Quran

02 Februari 2019

Manasik Haji Gabungan

08 September 2018

Qurban 1439 H

24 Agustus 2018