Kategori: Berita

Sosialisasi Tertib Berlalu Lintas Bersama Polda Sumbar

Ditlantas Polda Sumbar Lakukan Sosialisasi Keselamatan Berlalu Lintas di SMA Islam Plus Adzkia Padang

Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Barat berkunjung ke SMA Islam Plus Adzkia Padang untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi keselamatan berlalu lintas. Kegiatan berlangsung hari ini di ruang kelas SMA Islam Plus Adzkia Padang.

Sosialisasi dipimpin oleh:

Kompol Rosita Imelda Ifadi, S.H., M.H. – Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Sumbar

Iptu Undra Putra, S.H., M.H. – Kanit Kamsel Ditlantas Polda Sumbar

Brigadir Affivri Jaya, S.H. – Anggota Ditlantas Polda Sumbar

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala SMA Islam Plus Adzkia, Bapak Nukman, M.Si, para wakil sekolah, Tata Usaha, serta guru-guru SMA Islam Plus Adzkia.

Dalam penyampaiannya, Kompol Rosita menegaskan pentingnya edukasi keselamatan berlalu lintas di kalangan pelajar, mengingat angka kecelakaan di Sumatera Barat tergolong tinggi.

“Sumbar berada pada posisi ke-6 nasional untuk angka kecelakaan, dan Kota Padang menjadi salah satu penyumbang terbesar. Edukasi sejak bangku sekolah sangat penting untuk menekan angka tersebut,” jelasnya.

Beliau juga mendorong agar pemahaman tertib berlalu lintas terus ditanamkan dalam aktivitas pendidikan di sekolah.

Sementara itu, Kepala SMA Islam Plus Adzkia Padang, Bapak Nukman, M.Si, menyampaikan apresiasi atas kunjungan Ditlantas Polda Sumbar.

“Keselamatan berkendara adalah kebutuhan dasar. Generasi muda harus memahami bahwa nyawa adalah taruhannya. Kami sangat berterima kasih atas sosialisasi ini dan siap mendukung upaya membangun budaya tertib berlalu lintas,” ungkapnya.

Sebagai penutup, para peserta menyaksikan tayangan video mengenai contoh perilaku tidak patuh berlalu lintas serta akibatnya. Kegiatan dilanjutkan dengan komitmen siswa-siswi SMA Islam Plus Adzkia untuk selalu tertib dan patuh dalam berkendara.

------------------------------------

? Ayo bergabung di SMA Islam Plus Adzkia Padang!

Penerimaan SPMB TP. 2026/2027 masih dibuka.

Yuk daftar sekarang dan menjadi bagian dari keluarga besar Adzkia!

? Daftar di: spmb.adzkiasumbar.or.id

Selamat Memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2025

Selamat Memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2025.

= 25 November =

“Hari Guru Nasional menjadi momen istimewa bagi keluarga besar Adzkia untuk menghargai dan mengenang jasa para pendidik.

Para guru adalah pilar utama dalam membentuk generasi sholeh, berprestasi, dan berjiwa pemimpin serta menjadi teladan akhlak mulia dalam setiap langkah pendidikan.”

Selamat Menunaikan IBADAH UMRAH

Keluarga Besar

Yayasan Adzkia Sumatera Barat

TPA–TKIT–SDIT–SMPIT–SMAIP–UNIVERSITAS

Mengucapkan

Selamat Menunaikan

IBADAH UMRAH

24 November - 5 Desember 2025 / 1447 H

Ramadani, S.Ei

TU TKIT Adzkia Payakumbuh

Semoga diberi kelancaran dalam beribadah dan memperoleh umrah yang maqbuulah.

Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Drs. H. Muhardanus, M.H., Dt. Sampono Kayo

Ketua Yayasan Adzkia Sumatera Barat

Masih Di Buka Pendaftaran TKIT Adzkia Padang

? Assalamu’alaikum Ayah dan Bunda yang dirahmati Allah,

Kabar gembira!

Pendaftaran SPMB Adzkia Tahun Pelajaran 2026–2027 untuk TKIT Adzkia Padang masih dibuka. ?

Pastikan Ananda sudah terdaftar dan menyelesaikan pembayaran uang pendaftaran, ya Ayah/Bunda, karena kuota sangat terbatas.

? Yuk, daftarkan Ananda sekarang juga!

? spmb.adzkiasumbar.or.id

Mari bersama-sama mempersiapkan langkah terbaik untuk pendidikan awal Ananda tercinta.

Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya, Ayah/Bunda. ?

Guru, Profesi yang Tak Lekang oleh Waktu

Dian Martiani*

 

Masing-masing kita mungkin mempunyai ingatan terhadap guru kita dahulu yang berkesan. Guru yang sosoknya kita ingat sampai hari ini, pastilah guru tersebut yang paling  spesial dan unik. Paling baik, paling killer, paling perhatian, paling unik gayanya, atau paling membuat kita paham terhadap pelajarannya atau justru sebaliknya, yang menyebalkan dan kita tidak paham apa yang diajarkannya. 

 

Ketahuilah, bahwa guru akan diingat oleh siswanya dalam ingatan jangka panjang, tersebab karena dua hal. Sesuatu yang diberikannya pada siswa memiliki makna dan atau sesuatu yang melibatkan emosi, sehingga terekam oleh siswa dalam alam bawah sadarnya. Dua hal inilah yang menyebabkan apa yang diajarkan guru akan diingat dalam waktu yang panjang dan bersifat permanen. Jadilah guru yang dikenang karena kebaikannya.

 

Siapapun yang bergelar Guru, jika ingin diingat oleh siswa kita, maka jadilah Guru yang menciptakan pembelajaran dengan cara yang unik, bermakna, dan melibatkan emosi siswa. Niscaya pembelajaran yang diberikan akan tersimpan dalam memori siswa dalam jangka yang panjang. Nilai kebaikan yang kita tanam akan menjadi lestari, inilah yang dinamakan konsep amal jariyah, kebaikan yang investasi pahala bagi pelakunya bersifat terus menerus bahkan ketika kita tak lagi berada di dunia.

 

Guru adalah profesi yang sangat mulia, meski tak lagi populer dikalangan generasi muda saat ini. Jika saja semua orang memahami fungsi strategis seorang guru, mungkin akan banyak yang berebut untuk menjadi guru. Guru yang baik tak hanya mengganggap dirinya pengajar bagi siswa-siswinya atau Pengabar isi buku pelajaran saja. Ia juga sosok pendidik, orang tua, pemberi teladan, penanam karakter baik, menghujamkan keimanan, bahkan ia juga berperan sebagai sahabat bagi siswa-siswinya.

 

Maka tidak berlebihan jika ada sebuah Hadist yang menggambarkan keistimewaan profesi ini. Seluruh makhluk, termasuk semut dan ikan di lautan, akan mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia. Siapa yang tak ingin dalam posisi ini, dido’kan oleh seluruh makhluk?.

 

Disaat banyak profesi dapat digantikan oleh Tekhnologi yang telah sangat berkembang, tidak demikian dengan profesi Guru. Tugas guru selain mengajar dan mendidik adalah meletakan nilai-nilai kemanuasiaan dan ketuhanan. Jika tugas mengajarkan pengetahuan bisa tergantikan oleh tekhnologi, tidak demikian dengan menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam membangun peradaban, demikian  juga dengan tugas menanamkan nilai-nilai spiritual dan ketuhanan.

 

Objek Pendidikan kita adalah manusia. Setidaknya ada tiga unsur dalam diri manusia yang perlu dididik. Ruh/hatinya, jasadnya, dan akalnya. Ruh/hatinya agar tunduk pada ajaran Tuhannya  Sehingga nilai-nilai kemanusiannya menjadi terasah. Ia akan terdidik untuk memanusiakan dirinya, juga memanusiakan anak didiknya.

 

Jasadnya dididik untuk tunduk pada aturannya. Memakan makanan yang baik untuk dirinya. Memberikan hak-hak jasadnya agar senantiasa sehat dan dapat terus bermanfaat untuk manusia lainnya. Akalnya ia didik dengan asupan-asupan pengetahuan yang bergizi. Sehingga dengannya ia menjadi berpengetahuan bahkan ahli dibidang tertentu. Hal ini akan menambah kemanfaatan dirinya bagi alam semesta.

 

Disinilah peran guru dituntut, untuk dapat mendidik Ruh/hati, jasad, dan akal peserta didiknya secara seimbang.  Seorang praktisi Pendidikan, Dr Urwatul Wusqo menyebutkan guru yang dapat berperan secara maksimal dalam proses Pendidikan setidaknya memiliki tiga karakteristik 1. Huluma/Hilm, lembut terhadap peserta didiknya. 2. Hukuma/Hakim yang pandai menempatkan sesuatu secara proporsional, termasuk memandang peserta didiknya secara proporsional, dan 3. Fuqoha, guru yang memiliki pemahaman mendalam terhadap ilmunya, sehingga ia dapat membekali peserta didiknya secara maksimal.

 

Selanjutnya, menarik apa yang disampaika oleh Anis Baswedan. Bahwa sejatinya fungsi Pendidikan adalah mengembangkan potensi agar tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang kritis terhadap ilmu dan beropini dengan pengetahuannya. Pendidikans bukan semata-mata sebagai bentuk persiapan kerja. Manusia tidak bisa dikatakan sumber daya sebenarnya, seperti yang selama ini kita lazim katakan. Sumber Daya Manusia

 

Ketika manusia dipandang sebagai sumberdaya, maka program kita adalah untuk mensuply pasar.  Kita akan menghasilkan lulusan-lulusan yang akan menjual ilmunya kepada mereka yang paling dapat membayar mahal, tanpa memikirkan misi apa yang dibawanya dalam hidup ini.

 

Ini tidak sesuai dengan tujuan Pendidikan kita sebagai mana yang tercantum dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 bahwa tujuan Pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

 

Pemenuhan terhadap kebutuhan pengetahuan peserta didik mungkin akan dapat tergantikan oleh tekhnologi semacam AI. Tapi tidak dengan penanaman karakter dan pembangunan peradaban, ia masih sangat memerlukan keberadaan guru yang mumpuni.

 

Negara maju sekelas Inggris saja tidak latah untuk secara instant mengajar dan mendidik siswanya dengan langsung mengenalkan AI tanpa mengenalkan proses dasarnya. Apalagi negara kita. Kita masih membutuhkan guru-guru hebat, bukan hanya hebat dalam mentransfer pengetahuan, namun juga hebat dalam memotivasi, menginspirasi, sekaligus memberikan teladan. Keberadaan guru yang Hebat insya Allah menjadikan negara kita Kuat

 

Guru Hebat, Indonesia Kuat.

Selamat Hari Guru 2025.

 

*Praktisi Pendidikan, Yayasan Adzkia Sumatera Barat

PTK Adzkia sebagai Murabbi Transformasi Peran PTK dalam Dakwah Pendidikan

Alhamdulillah, Adzkia kembali menghadirkan agenda BPI & Tatsqif rutin setiap bulan di hari Sabtu, ditujukan untuk pegawai, guru, dosen, serta pimpinan sebagai upaya memperkuat peran PTK sebagai murabbi pendidik yang tidak hanya mengajar, tetapi juga membina karakter, akhlak, dan ruhiyah.

InsyaaAllah agenda bulan ini akan dilaksanakan pada:

? Sabtu, 22 November 2025

? 08.00 WIB – selesai

? Masjid Ar-Rahman Adzkia

Dengan pemateri:

?? Dr. H. Urwatul Wusqa, Lc., M.A

Mari bersama meneguhkan kembali visi pendidikan berbasis dakwah melalui pembinaan (BPI) dan tatsqif, membangun generasi yang berilmu, berkarakter, dan bertaqwa.

Galeri Kegiatan

MILAD ADZKIA 31

30 Maret 2019

Haflatul Quran

02 Februari 2019

Manasik Haji Gabungan

08 September 2018

Qurban 1439 H

24 Agustus 2018